Selain Saham dan Obligasi ada juga ETF yang bisa kita beli melalui Bursa Efek Indonesia, sederhananya ETF adalah Reksadana yang diperdagangkan lewat bursa Efek, transaksinya sama dengan jual beli saham, bedanya saham adalah penyertaan modal pada perusahaan sedangkan ETF adalah penyertaan modal yang dikelola oleh manager investasi.
ETF bersifat Reksadana dalam pengelolaan dana dan seperti saham dalam transaksi jual beli ETF. Dana yang terkumpul dikelola oleh MI, jika Reksadana untuk membeli maupun jual lewat MI yang bersangkutan sedangkan ETF diperjual belikan lewat mekanisme pasar seperti saham.
Ketika artikel ini dibuat ada sekitar 48 ETF yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Cukup banyak untuk dipilih dan masuk dalam portofolio investasi. Saya sendiri tidak terlalu tertarik dengan ETF, tetapi ada beberapa ETF yang saya beli sebagai pelengkap portofolio.
ETF sama dengan Reksadana terbuka dalam pendanaan dimana dana yang terkumpul di investasikan pada efek yang merepresentasikan portofolionya.
Faktor utama yang mendorong perkembangan ETF secara pesat adalah efisiensi harga. Harga ETF sangat mendekati nilai aktiva bersihnya sebagai akibat investor mengetahui nilai aktiva bersih portofolio ETF yang diumumkan manajer investasi secara harian dan investor mengetahui secara lengkap portofolio dari ETF itu sendiri.
Dealer Partisipan
Jika Reksadana bisa dibeli dan dijual langsung pada manager investasi (MI), dan dana dikelola oleh MI secara langsung, untuk mengeluarkan ETF MI harus bekerjasama dengan Dealer Partisipan.
Dealer Partisipan adalah Anggota Bursa yang bekerja sama dengan Manajer Investasi (MI) pengelola ETF untuk melakukan penjualan atau pembelian Unit Penyertaan ETF.
Saat ini di Indonesia ada 6 (enam) Dealer Partisipan yakni Bahana Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Philip Sekuritas, Sinarmas Sekuritas, Indopremier Sekuritas dan Panin Sekuritas.
ETF Bursa Efek Indonesia :
Saat artikel ini dibuat ada 48 ETF yang diperdagangkan di BEI, dengan begitu banyak pilhan ETF yang bisa kita beli, tetapi pandangan saya ETF tidak cocok untuk trading, khususnya jangka pendek mengingat pergerakan harga yang stagnan.
ETF bisa menjadi pilihan dalam melakukan diversifikasi portofolio, sehingga portofolio investasi yang dilakukan beragam, ETF bisa digunakan untuk investasi jangka menengah.
Beberapa ETF yang ada di bursa Efek Indonesia :
Pengalaman Berinvestasi Dengan ETF
Setidaknya ada dua ETF yang saya koleksi, untuk trading jangka pendek sulit untuk mendapatkan margin (keuntungan), harga ETF cenderung stagnan, jarang mengalami kenaikan tinggi. Tetapi jika ETF yang kita beli bagus kita bisa mendapatkan dividen, pengalaman saya dua ETF yang saya koleksi cukup sering membagikan dividen walau nilainya kecil.
Mengoleksi Semua ETF
Rencana jangka menengah saya adalah bisa memiliki semua ETF yang ada di bursa, walau hanya satu dua slot saja. Sedikit asal tetapi dengan karakteristik ETF yang cenderung beresiko rendah, bisa dijadikan pelengkap dalam portofolio investasi.
Komentar
Posting Komentar