Kalau udah lihat portofolio yang memerah dan persentase kerugian yang cukup besar bikin jantung berdebar kencang, dilema terjadi antara jual rugi saham atau mempertahankannya berharap harga naik lagi dengan resiko harga saham terus jatuh dan kerugian semakin dalam.
Saya sendiri termasuk investor yang berusaha untuk tidak melakukan jual rugi saham, tetapi ternyata berusaha untuk tidak jual rugi lebih susah untuk dilakukan.
Saya sendiri biasanya menahan dengan harapan harga saham bisa kembali naik, tetapi terkadang kita membeli saham diharga terlalu tinggi dan menunggu harga saham kembali keharga tinggi cukup sulit dan terkesan tidak pasti, sehingga terkadang saham terpaksa dijual rugi.
Agar tidak terjebak pada harga yang mahal, ada baiknya melihat harga saham sebelumnya، mulai dari harga saham satu Minggu sebelumnya, satu bulan dan bahkan saya juga melihat harga saham dari waktu awal saham diperdagangkan, jika harga saham sudah terlalu tinggi walau sedang ramai lebih baik untuk tidak membelinya.
Intinya beli saham diharga yang wajar dan kalau bisa ketika harga saham sedang murah, walau terkadang ketika saham berada dibawah cenderung sepi dan jarang diperdagangkan tetapi biasanya saham akan mengalami kenaikan jika sudah waktunya.
Faktor terpenting adalah analisis fundamental saham yang akan dibeli, walau nyangkut setidaknya jika saham yang kita beli adalah saham perusahaan yang berkinerja baik dalam jangka panjang kita akan mendapatkan keuntungan mulai dari dividen dan capital gain jangka panjang.
Komentar
Posting Komentar