Antasena adalah putra bungsu dari Bimasena atau Bima dan Dewi Uaranganyu, Antasena adalah tokoh Mahabarata yang tidak ada dalam cerita aslinya (India). Bisa dibilang Antasena adalah salah satu tokoh wayang buatan pujangga Indonesia yang disisipkan pada wiracarita Mahabarata.
Antasena mempunyai keahlian amblas kedalam bumi dan menyelam dalam air, dapat hidup di dalam air, dan mempunyai tanduk sakti. Siapa saja yang terkena tanduknya akan meleleh dan mati seketika. Kulitnya terlindung oleh sisik udang yang membuatnya kebal terhadap segala jenis senjata.
Saat Antasena masih dalam kandungan, Kahyangan Suralaya diserbu oleh Prabu Dewa Kintaka dari Kerajaan Guwacinraka yang bemaksud untuk merebut dan menikahi Batari Kamaratih.
Antasena yang masih dalam kandungan, dikeluarkan oleh Sang Hyang Narada, dan diajukan ke peperangan. Berkat perlindungan Sang Hyang Wenang, Antasena mampu mengalahkan Prabu Dewa Kintaka dan pasukannya. Setelah mampu mengalahkan musuh kahyangan, Antasena diserahkan kepada Sang Hyang Antaboga untuk dididik menjadi satriya.
Antasena menikahi Dewi Janakawati putri Arjuna, setelah bersaing dengan Setyaka dan Lesmana Mandrakumara.
Dalam tutur kata Antasena selalu menggunakan bahasa Ngoko. Walau terlihat polos dan lugu, Antasena juga punya sifat yang teguh dalam pendirian.
Kematian Antasena
Sebelum perang Baratayudha dimulai Antasena dan Wisanggeni menghadap Sanghyang Wenang untuk meminta restu dan meminta doa kemenangan untuk Pandawa.
Sanghyang Wenang menyatakan bahwa jika keduanya ikut berperang justru akan membuat pihak Pandawa kalah. Wisanggeni dan Antasena pun memutuskan untuk tidak kembali ke dunia. Keduanya kemudian menyusut sedikit-demi sedikit dan akhirnya musnah sama sekali.
Komentar
Posting Komentar