Nulis tentang dunia wayang kurang pas kayaknya kalau tidak menulis tentang si Cepot. Tokoh yang selalu hadir disetiap pementasan wayang golek, tokoh yang selalu ditunggu kehadirannya, lewat banyolannya tokoh Cepot dan tokoh punakawan lainnya digunakan wayang untuk menyampaikan pesan sosial dan dakwah yang dibalut dengan canda tawa.
Cepot adalah anak pertama Semar dari tiga bersaudara (Cepot, Dawala dan Gareng), penampilan Cepot sangat khas dimana sangat mudah dikenali mempunyai wajah yang merah dengan gigi bawahnya yang besar dan menonjol ke atas.
Menurut salah satu versi Cepot lahir atau tercipta dari sebuah saung, ketika Semar berlindung dari hujan lebat, karena hanya sendiri semar merasa kesepian, sehingga dia berdoa supaya diberi teman. Seketika itu saung yang dijadikan tempat berteduh oleh Semar berubah menjadi Cepot.
Cepot biasa membawa bedog (golok), biasanya Cepot dan punakawan lain selain ngabodor juga ikut berkelahi atau berperang. Biasanya mereka menghadapi raksasa atau buta dalam berkelahi.
Cepot nama kerennya adalah Astrajingga yang berarti astra adalah tulisan, Jingga adalah merah. Si Cepot adalah gambaran tokoh wayang yang mempunyai kelakuan buruk ibarat seorang siswa yang mempunyai rapot merah. Namun demikian ia sangat setia mengikuti Semar kemana saja dia pergi.
Selain selalu hadir disetiap pentas wayang golek apapun lakon yang dibawakan, banyak lakon yang mengkhususkan perjalanan cerita dari tokoh punakawan Semar dan anak-anaknya, diantaranya "Dawala Jadi Raja", "Cepot Rarabi" dan masih banyak lagi.
Komentar
Posting Komentar