Ternyata pemerintah mengeluarkan anggaran buat sewa influencer, akibatnya banyak pro kontra dengan lebijakan tersebut. Saya sendiri berpandangan netral, tidak tau apakah pemerintah boleh atau tidak mengeluarkan anggaran buat influencer.
Anggran yang dikeluarkan pemerintah lebih dari 90 miliar, mulai dari kementrian, lembaga, samapai institusi seperti polri juga menggunakan jasa influencer. Tentu saja penggunaan jasa influencer diharapkan mampu meningkatkan citra pemerintahan, dan mensosialisasikan program yang dicanangkan.
Istilah influencer sendiri bisa diartikan sebagai seseorang yang bisa memberikan pengaruh di masyarakat. Influencer bisa merupakan selebritis, youtuber, blogger, ataupun seseorang berprofesi apa saja yang dianggap punya pengaruh.
Seorang influencer dinilai dari pengaruh yang bisa diperoleh, semakin besar pengaruh yang didapat semakin besar nilai kontrak yang didapat. Terkadang seorang yang berpengaruh negatif juga bisa dikategorikan sebagai influencer (mungkin).
Dengan pengaruh yang dimiliki, Influencer banyak digandeng oleh perusahaan, politisi, bahkan pemerintah. Dengan mengontrak seorang influencer diharapkan mampu menaikan citra yang sedang dibangun.
Biasanya kontrak yang diajukan bukan hanya sekedar meng-endorse, atau promosi produk. Bahkan kebanyakan kontrak yang dibuat antara influencer dengan perusahaan atau lainnya mengharuskan agar tidak terlihat bahwa itu adalah promosi atau kampanye.
Dalam artian terkadang kita tidak mengetahui bahwa postingan atau Vidio yang dibuat adalah hasil dari kerjasama antara influencer dengan pemberi kontrak. Vidio atau postingan terlihat natural padahal didalamnya terdapat promosi atau kampanye yang diminta dari pemesan.
Salah satu syarat menjadi influencer adalah jaringan yang kuat dan besar, jaringan yang dimaksud adalah media sosial seperti Twitter, Instagram, YouTube, blog dan lainnya. Selain pengaruh, jaringan yang dimilki seorang influencer menjadi tolak ukur nilai kontrak yang diberikan.
Influencer biasanya diposisikan sebagai pengguna produk atau jasa, atau sebagai pendukung dan lain sebagainya, dengan terlihat natural dan bukan promosi. Cara seperti ini biasanya lebih mengena terhadap konsumen.
Komentar
Posting Komentar